Biggest Question.
“Itu hoodie lo?” tanya Kemal saat mobilnya sudah memasuki jalan raya.
Naia lantas menunduk memandang hoodie yang ia pakai. “Bukan. Ini punya.... Naka.”
Kemal langsung menoleh, tampak kaget.
“Naka? Minjemin lo hoodie?” tanya Kemal gak percaya.
“Iya. Kenapa emangnya, Mal?”
“Kayak bukan Naka aja, setau gue dia paling anti minjemin barangnya ke orang. Apalagi ke orang yang baru dia kenal.”
Naia cuma ber-oh pendek, entah kenapa bawaannya jadi males sendiri kalo udah bahas Naka.
“Eh ini gue mampir ke toko bunga dulu gapapa kan? Sebentar doang kok,” celetuk Kemal.
“Iya gapapa, Mal,” sahut Naia, “Mau ngasih buat Karin ya?”
Kemal tersenyum lebar saat nama pacarnya disebut, lesung di kedua pipinya terlihat jelas di mata Naia.
“Hahaha iya, sekalian buat surprise anniversary,” jawab Kemal.
Naia mengangguk paham sembari tersenyum miris. Lagu Justin Bieber yang berjudul That Should Be Me langsung terngiang di otaknya.
Mobil Kemal sampai di depan toko bunga samping jalan. Kemal melepas seatbelt lalu menoleh pada gadis disampingnya.
“Mau ikut ke dalem gak, Nai?”
“Disini aja,” tolak Naia.
“Oke, gue ke dalem bentar ya.”
Naia menunggu sekitar lima belas menit di dalam mobil Kemal tanpa melakukan apa-apa. Hanya memandang jalanan di luar lewat jendela sambil sesekali bersenandung kecil. Gak lama setelahnya Kemal masuk lagi ke mobil membawa sebuket bunga mawar putih.
Romantis banget si Kemal, batin Naia dalam hati.
“Eh iya, jadi gimana? Lo udah dapet pacar belum?” todong Kemal langsung.
“Hah?” sentak Naia, “Belum....”
“Yah kok belum? Mau gue cariin gak?” tanya Kemal menawarkan sembari tangannya sibuk memutar kemudi mobil.
“Gak usah deh, Mal. Lagian gue lagi nungguin cowok yang gue suka putus sama pacar—”
Kemal tersentak, Naia juga ikut tersentak saat mobil yang mereka tumpangi malah menabrak mobil yang sedang parkir di depan. Naia gak jadi melanjutkan kalimatnya karena kelewat kaget.
Itu kan mobilnya Naka?
“Eh aduh sori, Nai. Gue lagi gak fokus. Lo gapapa kan?” tanya Kemal memastikan. Naia hanya mengangguk sebagai jawaban.
Kemal keluar dari mobilnya sendiri untuk mengecek keadaan mobil yang barusan gak sengaja ia tabrak. Tampak beberapa baret cukup parah di bagian belakang mobil Range Rover tersebut.
“Mampus nih gue,” gumam Kemal.
Naia lantas turun dari mobil untuk menghampiri Kemal lalu dibuat melotot setelah menyadari bahwa mobil itu benar-benar mobil milik Naka.
“Ka, sori banget sumpah gue gak sengaja nabrak belakang mobil lo,” kata Kemal begitu melihat Naka baru saja keluar dari toko bunga.
“Yaelah, santai aja, Mal.”
Naia mengikuti arah pandang Kemal, gadis ini memandang Naka dalam diam. Lalu tatapan kedua matanya jatuh pada sebuket bunga yang sedang Naka bawa.
Itu bunga anyelir! Salah satu bunga favorit yang paling Naia suka.
Gadis itu jadi penasaran. Kalau tadi Kemal sengaja membeli bunga untuk Karin, lantas sebuket bunga yang ada di tangan Naka saat ini untuk siapa?